Krisis Senyap di Lahan Garut: Tanah Rusak Akibat Pupuk Kimia
Garut dikenal sebagai salah satu lumbung hortikultura di Jawa Barat — mulai dari sayuran dataran tinggi, cabai, hingga kentang. Namun di balik kejayaan hasil panen, kini tersimpan masalah serius yang mulai dirasakan para petani: tanah yang semakin keras, miskin unsur hara, dan tidak lagi subur secara alami.
Selama puluhan tahun, sebagian besar petani mengandalkan pupuk kimia dosis tinggi demi mengejar hasil panen cepat. Awalnya hasil memang meningkat, namun dampak jangka panjangnya kini mulai terlihat:
-
Struktur tanah menjadi padat dan keras karena kehidupan mikroorganisme tanah mati.
-
Kesuburan alami menurun, sehingga tanaman mudah layu meski sudah dipupuk banyak.
-
Biaya produksi semakin tinggi, karena setiap musim butuh pupuk lebih banyak untuk hasil yang sama.
-
Ketergantungan pada pestisida meningkat, akibat ekosistem tanah yang tidak lagi seimbang.
Seorang petani cabai di Kecamatan Samarang bahkan mengeluhkan, “Dulu tanah cukup dibajak sekali sudah gembur. Sekarang pakai traktor dua kali pun masih keras.”
Previous article
This Is The Newest Post
Next article
This Is The Oldest Page